Istimewa
GENIAL.ID - Dilihat dari perkembangan zaman edukasi itu penting. Khususnya untuk kaum perempuan.

Notoadmojo mengatakan bahwa edukasi/ pendidikan merupakan segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan.

Perempuan merupakan manusia ciptaan Tuhan yang sangat mulia dan terhormat. Perempuan diberi beberapa keistimewahan, diantaranya menjadikan perempuan seperti seorang ratu, surga berada di telapak kaki ibu dan masih banyak lagi.  Maka dari itu setiap sisi perempuan harus dijaga. Terutama tahu dengan batasan aurat yang harus ditampakkan maupun yang harus ditutupi.

Pada perkembangan zaman ini edukasi sangat diperlukan terhadap pola pikir perempuan. Karena pola pikir merupakan suatu mindset atau pandangan yang menentukan tindakan kita terhadap suatu persoalan yang ada.

Dengan perkembangan zaman yang terus menerus berubah yang awalnya primitive hingga menjadi modern membuat perempuan memiliki pola pikir yang berbeda-beda. Apalagi zaman sekarang perempuan mudah tergiur dengan perkembangan zaman. Mereka menuntut dirinya sendiri untuk mengikuti perkembangan zaman atau trend. Seperti berkerudung diikat ke leher sehingga tidak menutup dada, berpakaian ketat memperlihatkan lekuk tubuhnya, dan masih banyak contoh lainnya.

Dalam Islam perempuan berpakaian dan berperilaku harus sesuai dengan syariat Islam. Seperti menutup tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan, berpakaian tidak ketat dan nerawang, memperlihatkan auratnya hanya untuk mahramnya, dst. Karena sebaik baiknya perhiasan adalah perempuan dan sebaik-baiknya perempuan adalah yang mampu menjaga dirinya.

Dengan begitu seorang perempuan memerlukan sebuah edukasi terutama untuk dirinya sendiri. Karena dengan memiliki sebuah edukasi maka mereka mempunyai sebuah pandangan baik buruknya suatu hal yang akan mereka lakukan. Mereka akan berpikir akibatnya sebelum melakukan suatu hal yang merugikan dirinya sendiri.

Menjadi seorang perempuan tidaklah mudah. Karena banyak sekali godaan-godaan yang membuatnya terpelosot.

Menurut penulis ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang perempuan terpengaruh ke dalam suatu perbuatan yang merugikan dirinya karena kurangnya sebuah edukasi.

Pertama lingkungan. Lingkungan merupakan salah satu faktor seseorang mengalami suatu perubahan. Ketika seorang perempuan berada di lingkungan yang baik, maka mereka akan mengikuti segala macam gaya atau sikap di lingkungan tersebut. Sehingga membuat dirinya memiliki sebuah perilaku yang baik juga.

Contoh jika lingkungannya menjunjung nilai keagamaan yang tinggi dan membiasakan diri untuk berpakaian dan berperilaku sesuai syariat maka mereka akan mengikuti gaya dan sikap di lingkungannya.

Sedangkan lingkungan yang kurang baik yaitu lingkungan yang memiliki suatu kebiasaan yang melakukan sesuatu yang dilarang oleh agama. Sehingga mereka akan terbawa suasana yang membuat dirinya salah arah. Mereka akan terjerumus ke dalam hal yang negative dan merugikan dirinya. Karena kurangnya edukasi sehingga mereka tidak mengetahui aturan sebagai seorang perempuan serta batasan-batasan yang dilarang.

Contohnya lingkungan yang tidak menjunjung nilai keagamaan mereka akan melakukan suatu perbuatan yang seharusnya tidak diperbolehkan seperti tidak memakai kerudung, berkata kotor, menampakkan lekuk tubuhnya agar kaum lelaki terpesona, berkerudung tetapi memperlihatkan kedua dada nya, dst.

Kedua, teman. Jika seorang perempuan salah pergaulan, maka mereka akan terjerumus ke dalam perbuatan yang negative. Mereka melakukan sesuatu yang membuat dirinya rugi karena ketidaksadaran diri dengan perbuatan yang dilakukannya.

Teman yang baik akan mengajak kepada kebaikan selalu mengingatkan perbuatan apakah salah atau tidak. Contohnya mereka akan mengajak untuk mengikuti majelis yang dapat menambah ilmu, mengajak sholat dan melakukan kebaikan lainnya.

Sedangkan teman yang kurang baik maka dia akan mengajak kepada kemaksiatan. Yang membuatnya lupa dengan tuhan. Bahwa segala macam sesuatu yang kita lakukan selalu diawasi oleh-Nya. Karena Allah maha mengetahui segalanya.

Contohnya mereka akan mengajak melakukan perbuatan yang dilarang agama dan merugikan dirinya sendiri. Seperti berzina, mabuk-mabukkan, tidak menutup aurat, dll.

Ketiga, keluarga. Keluarga merupakan sebuah hubungan darah yang dimiliki oleh setiap orang. Yang selalu ada dalam kehidupan kita. Menurut penulis biasanya ada dua jenis keluarga yaitu keluarga yang harmonis dan keluarga yang tidak harmonis.

Menurutnya, Keluarga yang harmonis yaitu keluarga yang bahagia. Meskipun setiap orang yang berumah tangga memiliki masalah, tetapi dalam keluarga yang harmonis mereka berusaha untuk menutupi masalah yang dialami.

Terutama seorang ibu yang memiliki peran yang sangat penting. Karena ibu merupakan madrasah pertama bagi anak. Khususnya anak perempuan. Sebelum memberikan pelajaran kepada anaknya, maka ibu akan memberikan contoh terlebih dahulu. kemudian akan mengajari sebuah edukasi dan tindakan yang baik kepada anak perempuannya.

Seperti dimulai dari hal kecil yaitu menutup aurat dan memakai jilbab. Jika sudah terbiasa menutup aurat dan memakai jilbab maka anak akan menirunya.

Sedangkan keluarga yang tidak harmonis yaitu keluarga yang tidak bahagia dan terpecah dengan sendirinya. Seperti perceraian. Perceraian merupakan talak yang terjadi dalam hubungan suami istri.

Talak terjadi bisa timbul karena adanya pertengkaran atau sebuah masalah.  Seperti ketika kedua orang tuanya bertengkar di depan sang anak, membuat sang anak memiliki rasa ketakutan dan trauma. Khususnya seorang anak perempuan. Karena pada dasarnya seorang lelaki seharusnya memperlakukan seorang perempuan dengan rasa lembut tanpa menimbulkan kekerasan.

Sehingga dengan rasa trauma sang anak akan berpikir bahwa semua lelaki itu menakutkan. Dengan begitu sang anak harus belajar tentang sebuah edukasi. Karena ketika menjadi seorang perempuan yang memiliki kurangnya sebuah edukasi, maka mereka akan salah arah. Apalagi kasus perceraian yang biasanya terjadi mengakibatkan seorang anak melakukan perbuatan yang buruk seperti pergaulan bebas, narkoba, mabok-mabokkan, dll.

Dalam sebuah keluarga jika tidak adanya seorang ibu maka akan terasa hampa, kosong, dan gelap. Karena ibu merupakan seorang wanita yang sangat hebat. Yang memiliki perjuangan yang  tidak bisa dimiliki oleh seorang lelaki yaitu mengandung,melahirkan dan menyusui.

Dilihat dari beberapa faktor yang sudah dijelaskan diatas. Penulis menyimpulkan bahwa menjadi seorang perempuan tidaklah mudah. Perempuan itu seperti mutiara dan seorang ratu. Tidak mudah seseorang berkenalan dan mendapatkannya.

Perempuan diwajibkan untuk menutup aurat dan berpakaian sesuai dengan syariat Islam. Dengan begitu tidak sembarang orang yang berani mendekati dan menggodanya.

Meskipun perkembangan zaman terus semakin berubah, seorang perempuan harus bisa menjaga dirinya dari hal yang negatif agar tidak merugikan dirinya sendiri serta terhindar dari fitnah.

Oleh sebab itu, perempuan harus memiliki pola pikir yang baik. Karena dunia sangat keras dan kejam. Dan zaman pun semakin tua. Sehingga menjadi seorang perempuan harus belajar edukasi dan mengatur pola pikirnya agar tidak salah arah.

Menurut penulis “Jadilah seorang perempuan yang tidak mudah didapatkan dan beruntung ketika seseorang mendapatkannya”. Karena sejatinya seorang perempuan nantinya akan menjadi seorang ibu.

Seorang ibu harus memiliki sebuah ilmu. Dengan ilmu tersebut maka ibu akan mengajari sebuah kebaikan untuk anak-anaknya agar anaknya tidak tersesat di jalan yang salah. Maka dari itu seorang perempuan harus memiliki sebuah edukasi agar memiliki pola pikir yang matang dan menjadi seorang perempuan yang berpegang prinsip pada agama dan kebaikan. [**]

**Oleh : Miftachul Nadila
Penulis merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)


 

You may also like